Wednesday, September 5, 2018

Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi 2.1 Perilaku Organisasi, Ut-Ambon, 2018


Menurut Anda, faktor mana yg lebih dominan dalam menentukan keberhasilan Organisasi, apa hubungan INDIVIDU dengan INDIVIDU atau hubungan INDIVIDU dengan Organisasi?. Ditunggu komentarnya. Salam.

JAWAB:
Pada dasarnya dalam menentukan keberhasilan organisasi kedua faktor tersebut saling melengkapi. Baik faktor hubungan individu dengan individu, maupun faktor individu dengan organisasi.
Organisasi merupakan kumpulan induvidu-individu yang bekerja secara bersama-sama dengan mengunakan sumber daya tertentu untuk berusaha mencapai tujuannya. Dengan kata lain bahwa organisasi itu terdiri dari individu-individu yang bekerja dalam suatu system pencapaian tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut maka para anggta-anggotanya (individu-individu) akan selalu berinteraksi dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam interaksi maka karakteristik tiap individu akan membaur dalam organisasi tersebut sehingga akan menjadi sebuah karakteristik organisasi.
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota.

Pada dasarnya keanggotaan kelompok dapat mengubah perilaku individu ( Tedeschi & Lindskold, 1976 ), pengaruh kelompok ini dapat membuat anggotanya melakukan hal – hal dalam organisasi yang tidak akan dilakukannya jika mereka sendiri. Keanggotaan kelompok ini dapat juga mempengaruhi perilaku anggotanya bila tidak ada anggota lain disekitarnya. Pengaruh terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian besar tergantung dari norma – norma yang ada dalam kelompok tersebut ( Jewell, LN; Siegall M, 1990 ).

Kohesivitas kelompok mengacu pada sejauh mana anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan merasa menjadi bagian dari kelompok tersebut. Dalam kelompok yang kohesivitasnya tinggi, setiap anggota kelompok itu mempunyai komitmen yang tinggi untuk mempertahankan kelompok tersebut. Kelompok – kelompok yang berbeda dalam hal kohesivitasnya, dan banyak yang tidak pernah mencapai tingkat kelompok yang mempunyai daya tarik tertentu dan komitmen bersama yang merupakan ciri kohesivitas yang kuat. Kohesivitas yang lebih besar terutama berkembang dalam kelompok yang relatif kecil dan mempunyai organisasi yang lebih bersifat kerjasama daripada persaingan ( Jewel & Reitz, 1981 ). Kesempatan saling berinteraksi antara para anggotanya secara lebih sering membantu berkembangnya kohesivitas kelompok tersebut.
Demikian pak. Mohon arahannya, terimakasih.

No comments: